WARTA RAKYAT ONLINE- Dumai, Riau (24 Juni 2025) – Menanggapi pemberitaan terkait pengunduran diri tiga dokter spesialis RSUD dr. Suhatman Dumai, dugaan penyelewengan anggaran sewa excavator, dan dugaan korupsi proyek alat bedah, DPD Pekat IB Kota Dumai Desak Pemerintah Kota (Pemko) Dumai untuk menyatakan sikap tegas agar segera mengusut tuntas seluruh permasalahan tersebut. Sekretaris Jenderal DPD Pekat IB Kota Dumai, Dzikri Qadafi A.Md.Kes , dalam konferensi pers hari ini, menekankan kepada Pemko Dumai agar komitmennya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan transparan.
"Tuduhan-tuduhan ini sangat serius jangan sampai pemerintah konta Dumai membiarkan begitu saja. Kami berharap Pemerintah Kota Dumai segera membentuk tim investigasi gabungan yang terdiri dari unsur Inspektorat, Kejaksaan Negeri Dumai, dan kepolisian untuk melakukan penyelidikan menyeluruh," tegas Sekjen DPD Pekat IB Kota Dumai. Tim ini akan menyelidiki dugaan keterlambatan pembayaran jasa dokter spesialis, penggunaan anggaran sewa excavator yang mencapai Rp 53 miliar, dan dugaan korupsi proyek pengadaan alat bedah senilai Rp 14 miliar lebih.
Sekjen DPD Pekat IB Kota Dumai juga meminta agar Pemerintah Kota Dumai membuka akses informasi publik terkait hasil investigasi dan akan memberikan sanksi tegas kepada siapapun yang terbukti terlibat dalam penyelewengan anggaran atau korupsi. "Transparansi dan akuntabilitas adalah kunci utama dalam pemerintahan yang baik. Kami Berharap Pemerintah Kota Dumai berkomitmen untuk memberikan laporan berkala kepada masyarakat terkait perkembangan investigasi ini," tambahnya.
DI Konfirmasi kan di waktu yang sama Oleh OKK DPD Pekat IB Kota Dumai, Ariev Tri Rahmat, Beliau Menyampaikan dalam Situasi saat ini dimana penggunaan anggaran sedang di efisiensi kan, jangan sampai terjadi dugaan penyelewengan dana anggaran Pemko Dumai Ariev Tri Rahmat Berharap agar Pemko Dumai Fokus pada harapan masyarakat
"Masyarakat Kota Dumai berharap agar kasus ini dapat diusut secara tuntas dan transparan. Mereka menantikan tindakan nyata dari Pemko Dumai dalam memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang terduga dan terbukti bersalah dan mengembalikan kerugian negara. Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah hanya dapat dipulihkan melalui tindakan yang tegas, konsisten, dan berorientasi pada kepentingan publik."
Dari Ketiga berita tersebut mengungkap permasalahan serius yang mengindikasikan lemahnya pengawasan dan tata kelola keuangan di Pemko Dumai.
Dalam menyikapi Hal ini Sekjend DPD Pekat IB Dan OKK DPD Pekat IB Kota Dumai menyampaikan
1. Ketidak jelasan Mekanisme Pembayaran Jasa Dokter: Pengunduran diri tiga dokter spesialis karena dugaan tunggakan pembayaran jasa menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem administrasi dan keuangan RSUD dr. Suhatman. Hal ini perlu dibenahi agar kejadian serupa tidak terulang. Sistem pembayaran yang transparan dan akuntabel harus segera diimplementasikan.
2. Penggunaan Anggaran Sewa Excavator yang Tidak Efisien: Penggunaan anggaran sewa excavator sebesar Rp 53 miliar dalam dua tahun melalui penunjukan langsung tanpa tender terbuka menimbulkan kecurigaan akan adanya potensi penyimpangan. Pembelian alat berat sendiri akan lebih efisien dalam jangka panjang dan dapat menjadi aset Pemko Dumai. Sistem pengadaan yang transparan dan kompetitif perlu diterapkan untuk menghindari pemborosan anggaran.
3. Dugaan Korupsi Proyek Alat Bedah: Dugaan korupsi proyek alat bedah dengan fee mencapai Rp 7 miliar merupakan indikasi kuat adanya praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Hal ini menunjukkan lemahnya pengawasan dan penegakan hukum di lingkungan Pemko Dumai. Proses lelang yang transparan dan pengawasan yang ketat sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya korupsi.
Pemko Dumai harus segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini. Selain melakukan investigasi, Pemko juga perlu melakukan reformasi sistem pengelolaan keuangan dan pengadaan barang/jasa untuk mencegah terjadinya penyimpangan anggaran dan korupsi di masa mendatang. Kepercayaan publik terhadap pemerintahan yang bersih dan akuntabel harus segera dipulihkan.***rls
#Pekat IB Dumai