WARTA RAKYAT ONLINE- Pekanbaru, Sebuah kisah persinggungan antara kehidupan malam dan ketenangan rumah tangga kini menjadi sorotan setelah seorang pria berinisial SR melaporkan tindakan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh seorang perempuan berinisial Cipi.
Cipi, yang dikenal aktif keluar-masuk berbagai Tempat Hiburan Malam (THM) di wilayah Pekanbaru, kini diketahui berdomisili dan bekerja di salah satu tempat hiburan malam ternama di Batam, yakni Dragon Batam.
Hubungan antara SR dan Cipi awalnya berjalan biasa. Keduanya sempat berkomunikasi dan bertemu beberapa kali. Namun, dalam perjalanan waktu, Cipi mulai menunjukkan intensi lebih dari sekadar pertemanan. Ia beberapa kali mengajukan permintaan pribadi kepada SR yang dinilai memberatkan dan tidak pada tempatnya.
Merasa tidak nyaman, SR akhirnya menolak permintaan-permintaan tersebut. Penolakan ini rupanya memicu reaksi negatif dari Cipi. Sejak saat itu, Cipi mulai melakukan tindakan-tindakan yang mengganggu kehidupan pribadi dan rumah tangga SR. Gangguan tersebut berlangsung secara intens dan membuat SR serta keluarganya merasa terusik.
"Awalnya saya berusaha menghormati komunikasi yang ada. Tapi saat permintaan-permintaan itu terus datang dan saya menolak, dia mulai bertindak di luar batas. Ini sudah mengganggu ketenangan keluarga saya," ujar SR ketika dimintai keterangan.
Atas peristiwa ini, SR mengaku telah merasa sangat dirugikan, baik secara emosional maupun dalam relasi keluarganya. Ia mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum apabila gangguan dari Cipi terus berlanjut.
Kasus ini membuka kembali diskusi tentang batas antara hubungan sosial dan pelanggaran privasi, terutama ketika pihak-pihak yang terlibat berasal dari lingkungan dengan dinamika tinggi seperti dunia hiburan malam. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan dari pihak Cipi terkait tuduhan tersebut.**mdn
#LC Dragon Batam #LC Pelakor
