BANGKINANG –WARTARAKYAT Drama politik di tubuh DPRD Kampar kembali mencuat. Ketua Komisi I DPRD Kampar, Ristanto, kini jadi sorotan setelah mengaku tidak tahu-menahu soal pengadaan mobil dinas Bupati Kampar senilai Rp1,8 miliar.
Namun pernyataan itu justru menimbulkan tanda tanya besar benarkah seorang pimpinan komisi bisa sebegitu tidak tahu soal anggaran mitra kerjanya sendiri?
Pasalnya, publik paham bahwa Sekretariat Daerah (Setda) adalah mitra resmi Komisi I DPRD Kampar. Artinya, setiap pembahasan yang melibatkan Setda otomatis berada dalam radar pengawasan dan tanggung jawab Komisi I.
Kalau begitu, bagaimana mungkin Ketua Komisi I tiba-tiba berkilah tidak tahu?
“Itu alasan yang sulit diterima logika. Semua komisi terlibat dalam pembahasan RAPBD dan hasil Banggar. Tidak mungkin Ketua Komisi I tidak tahu. Kalau bilang tidak tahu, itu sama saja menyesatkan publik,” tegas Yudi Bule, pengamat politik Kampar sekaligus Inisiator Kepucuk Riau, Rabu (22/10/2025).
Yudi menilai, sikap Ristanto justru mencoreng marwah DPRD Kampar. Alih-alih bersikap tenang dan menjelaskan duduk perkara, Ristanto malah dianggap ikut menunggangi isu viral untuk membersihkan namanya di mata publik.
“Sebagai pimpinan komisi, seharusnya dia jadi pendingin suasana. Tapi ini malah seperti menambah bensin ke api. Seolah mau cuci tangan di tengah gaduh,” tambahnya tajam.
Yudi juga menyoroti sikap “lepas tanggung jawab” yang dinilainya merusak citra lembaga legislatif.
“Kalau setiap kali ada isu ramai lalu pejabatnya saling lempar tanggung jawab, kapan DPRD bisa dipercaya rakyat?” sindirnya.
Di sisi lain, Kabag Umum Setdakab Kampar, Yogi R. Yudistira, menegaskan bahwa proses pengadaan mobil dinas sudah sah secara administrasi dan dibahas bersama DPRD sejak 2024.
“Ini bukan pengadaan mendadak. Semua dibahas dalam mekanisme APBD dan disetujui DPRD. Kendaraan itu disiapkan untuk jabatan Bupati, bukan untuk orangnya,” ujar Yogi.
Pernyataan ini makin memperkuat dugaan publik bahwa Ristanto mengetahui tapi enggan mengakui.
Bahkan sebagian pengamat menyebut, sikap seperti ini ibarat lempar batu sembunyi tangan mencari aman di tengah badai opini publik.
Kini, publik menanti langkah DPRD Kampar: apakah lembaga ini akan membiarkan permainan narasi terus berlanjut, atau berani tampil jujur menjelaskan fakta sebenarnya di balik anggaran miliaran rupiah itu. *** MDn
#Ristanto DPRD Kampar #Yudi Bule #Mobil Dinas Bupati Kampar