WARTARAKYATONLINE- Pekanbaru ,Usia boleh menua, tetapi semangat perjuangan tak pernah layu. Sosok Hj. Sriwirtati (71) menjadi bukti hidup bahwa cinta tanah air tidak mengenal batas umur. Dalam peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025), mantan Ketua Majelis Taklim Baiturrahman periode 2013–2022 itu tampil penuh semangat mengikuti pesta rakyat bersama masyarakat.
Di tengah teriknya matahari pagi, Hj. Sriwirtati tetap berdiri tegak memberi penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih. Wajahnya yang teduh dipenuhi rasa haru, seakan ingin menyampaikan pesan bahwa kemerdekaan adalah amanah yang harus dijaga lintas generasi.
“Bagi saya, setiap 17 Agustus adalah pengingat akan pengorbanan para pahlawan. Selama masih bisa berdiri, saya akan selalu ikut menghormati bendera merah putih,” tuturnya dengan suara bergetar.
Hj. Sriwirtati dikenal sebagai sosok perempuan tangguh. Selama hampir sepuluh tahun memimpin Majelis Taklim Baiturrahman, ia menjadi teladan dalam menggerakkan kaum ibu, mengajarkan pentingnya pendidikan agama, kepedulian sosial, hingga gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Meski kini usianya sudah senja, kiprahnya tetap dikenang dan dihormati.
Bagi banyak orang, kehadirannya dalam upacara kemerdekaan tahun ini menjadi inspirasi. Di tengah gempuran zaman yang sering membuat generasi muda lupa pada sejarah, Hj. Sriwirtati menghadirkan keteladanan: bahwa semangat nasionalisme bukan sekadar simbol, melainkan sikap hidup yang harus terus diwariskan.
“Perjuangan tidak berhenti setelah kita merdeka. Tugas kita adalah menjaga dan mengisi kemerdekaan dengan amal kebaikan,” ujarnya sambil menahan haru.
Semangat Hj. Sriwirtati di usia 71 tahun adalah cermin sederhana namun kuat: merdeka berarti tetap berjuang, apapun usia dan kondisi.***Mdn
#Kisah Inspiratif
