WARTARAKYATONLINE- Pekanbaru, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Riau buka suara soal aksi plangisasi yang dilakukan masyarakat di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Muhammad Ridwan, Penanggungjawab Wilayah LMND Riau, menegaskan bahwa aksi tersebut merupakan bagian dari arahan organisasi, bukan tindakan liar.
“Plangisasi ini adalah instruksi organisasi kepada masyarakat untuk memberi tanda dan petunjuk di lahan yang mereka akui sebagai milik masing-masing. Tujuannya jelas, sebagai persiapan menghadapi proses identifikasi dan verifikasi yang suatu saat pasti dilakukan pemerintah,” tegas Ridwan.
LMND menilai langkah itu sejalan dengan semangat program pemerintah, seperti Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS) yang digelar Kementerian ATR/BPN di 23 kabupaten/kota pada 7 Agustus 2025 lalu. Kala itu, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid bahkan turun langsung memimpin di Purworejo, Jawa Tengah. GEMAPATAS bertujuan mencegah konflik agraria dengan memastikan batas tanah yang jelas dan sah.
“Kalau pemerintah saja mendorong pemasangan tanda batas untuk menghindari konflik, maka aksi plangisasi masyarakat TNTN juga semestinya dipahami dalam kerangka yang sama. Ini tahapan penting, bukan ancaman,” tambah Ridwan.
Atas dasar itu, LMND meminta Satgas Penanganan Kejahatan di Bidang Kehutanan (PKH) untuk menghormati aksi masyarakat tersebut dan tidak menjadikannya masalah. “Kami mengajak Satgas PKH untuk bekerjasama, bukan justru mempersoalkan langkah masyarakat dalam menata kepastian atas tanah yang mereka garap,” pungkasnya.***mdn
#satgas PKH #Kawasan TNTN #warga TNTN patok Lahan